
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah karena disamping mempersiapkan pelajaran, seorang guru juga harus memahami peserta didik. Hal tersebut agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka antara guru dan peserta didik harus saling mengerti.
Hubungan baik antara guru dan peserta didik akan berpengaruh pada proses pembelajaran dan mempengaruhi juga hasil belajar peserta didik. Guru yang disenangi oleh peserta didik pastinya akan membuat mereka nyaman dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga proses transfer ilmu yang dilakukan dapat berjalan dengan baik pula.
Oleh karena itulah menjadi guru yang disenangi oleh peserta didik cukup penting untuk diusahakan bagi para guru. Lalu bagaimana cara menjadi guru favorit yang akan disenangi peserta didik?.
Simak ulasan-nya dalam artikel kali ini tentang tips dan cara menjadi guru menyenangkan bagi peserta didik.
Membangun rasa hormat
Tips menjadi guru menyenangkan tidak harus bersikap santai dalam semua keadaan, guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai seorang tenaga pengajar di hadapan muridnya. Jika teralu santai maka peserta didik akan kehilangan rasa hormat dan menjadikan pembelajaran tidak berlangsung dengan kondusif.
Oleh karena itu guru harus menanamkan rasa hormat terlebih dahulu kepada peserta didik, namun dengan cara-cara yang tidak otoriter dan tidak memaksa. Ajak mereka berdiskusi tentang aturan-aturan yang harus dilakukan saat di dalam kelas.
Menguasai materi
Tips selanjutnya untuk menjadi guru yang disenangi peserta didik adalah dengan menguasai materi pelajaran dengan baik. Ketika menjadi tenaga pengajar peserta didik akan menganggap guru adalah seorang yang mengerti dan menguasai materi.
Kemudian saat siswa bertanya guru harus memberikan jawaban yang logis dan terarah untuk membantu siswa. Oleh karena itu guru harus sudah mempersiapkan materi ajar dengan baik dan menguasainya sebelum memulai pelajaran. Jangan sampai tidak menguasai materi dan menjadikan siswa meremehkan guru.
Gunakan media belajar yang bervariasi dan menarik
Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar, karena media pembelajaran inilah yang menjembatani guru dan peserta didik melakukan transfer ilmu. Media belajar dapat membantu menyampaikan materi pelajaran lebih efektif jika menggunakan media yang menarik dan bervariasi.
Peserta didik juga akan tertarik untuk pelajaran Anda selanjutnya dengan media pembelajaran yang menurut siswa menarik.
Media pembelajaran seperti video, aplikasi, dan lain sebagainya biasanya lebih disukai oleh siswa, jika guru hanya menggunakan buku saja dan tidak didampingi dengan media lain tentunya siswa akan merasa bosan dan kurang tertarik.
Memilih model, metode dan teknik pembelajaran yang sesuai
Model, metode dan teknik mengajar menjadi salah satu penentu keberhasilan proses pembelajaran hal tersebut juga dapat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Guru harus dapat memilih teknik-teknik mengajar yang sesuai dengan kemampuan siswa, ketertarikan siswa, dan materi yang akan diajarkan.
Memilih model dan metode mengajar yang kreatif dan menarik akan meningkatkan minat belajar siswa dan menjadikan siswa menyukai cara mengajar guru tersebut. Metode, model dan teki mengajar juga harus disesuaikan dengan kondisi kelas. Kegiatan belajar seperti diskusi, mencari informasi, praktikum, penyelidikan dapat menjadikan suasana kelas lebih menyenangkan.
Mengenali dan memperhatikan setiap siswa
Menjadi guru yang menyenangkan dan disukai oleh peserta didik, maka guru harus dekat dengan siswa. Kemampuan pendekatan inilah yang harus diperhatikan jangan sampai membuat siswa merasa tidak nyaman.
Tidak hanya sekedar menjadi tempat curhat namun guru yang disukai juga harus dapat membantu menangani kesulitan yang dialami siswa nya. Guru tidak boleh menutup mata terhadap permasalahan anak didik nya apalagi yang dapat mempengaruhi siswa mengikuti pelajaran di sekolah.
Mengenali karakter siswa menjadi tugas guru yang sulit karena di setiap kelas pasti terdapat perbedaan karakteristik. Namun untuk menjadi guru yang disukai Anda harus berjuang dan berusaha mendekatkan diri pada siswa.
Bersemangat, sabar dan tulus dalam mengajar
Menjadi guru yang favorit yang disukai peserta didik memang tidak mudah, tips selanjutnya adalah sebagai seorang guru harus selalu semangat dalam menyampaikan materi pelajaran.
Guru juga harus menanamkan kesabaran dan keputusan dalam mengajar agar pesan yang disampaikan pada peserta didik dapat dipahami dengan baik.
Humoris
Guru yang memiliki selera humor lebih banyak disukai peserta didik, karena mereka akan merasa lebih nyaman dengan guru humoris yang dapat mencairkan suasana.
Menjadi guru yang humoris juga mendorong antusias siswa untuk belajar, Anda dapat menceritakan pengalaman lucu atau membuat games yang inovatif untuk menjadi guru humoris.
Tegas tetapi tidak galak
Sudah menjadi hal yang umum jika siswa tidak menyukai guru yang galak atau istilahnya guru killer. Sosok guru galak yang tidak mengenal toleran sama sekali cenderung tidak disukai siswa karena mereka akan merasa takut.
Nah, jika Anda ingin disukai siswa maka yang dilakukan adalah melatih sikap tegas namun tidak galak. Tegas disini menegakkan aturan dan tata tertib namun bukan menjadi sosok yang galak dan tidak memberikan toleransi pada siswa.
Penerapan dalam kelas guru dapat melatih dengan membuat aturan yang harus ditaati oleh siswa saat masuk ke kelas, aturan ini juga berlaku pada guru. Anda dapat berdiskusi dengan siswa untuk membuat aturan.
Ramah dan dinamis
Menjadi guru yang disukai anak didik nya maka Anda harus membiasakan diri bersikap ramah dengan siswa, dan lebih baik tersenyum saat bertemu dengan siswa. Jangan terlalu kaku karena siswa akan lebih menjauh dan merasa canggung.
Sikap dinamis adalah sikap yang dapat berpikir cepat dalam suatu kondisi yang tidak kondusif. Saat proses pembelajaran akan ada siswa yang bosan dan menjadikan kelas tidak kondusif. Huru harus dapat melihat dan menilai siswa nya.
Jika memang kondisi kelas tidak kondusif maka guru harus cepat mengambil tindakan untuk mengembalikan keadaan. Salah satu caranya guru dapat menerapkan kegiatan ice breaking ketika keadaan siswa sudah mulai bosan.