Pernahkah kamu melihat pementasan drama? Biasanya drama dipentaskan di gedung teater yang ditonton oleh penonton. Drama biasanya juga dipentaskan saat acara tertentu seperti acara perpisahan di sekolah.
Saat melihat suatu drama tahukah kamu apa saja unsur-unsur drama yang dapat diamati? Bagaimana struktur drama dan ciri-cirinya?.
Nah, untuk mengenal lebih dekat mengenai drama dan unsur-unsur nya, simak ulasan di bawah ini dengan seksama.
Pengertian drama
Dalam bahasa Yunani drama berasal dari kata draomai yang diartikan berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi. Sehingga dapat diartikan drama adalah perbuatan, tindakan yang dilakukan yang mengandung arti tertentu.
Sedangkan menurut para ahli drama memiliki beberapa pengertian. Menurut Moulton (dalam Soediro Satoto, 1991:3) menyatakan bahwa drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak. Hal ini karena drama sebagai suatu jenis karya yang menggerakkan fantasi pembaca karena diekspresikan secara langsung.
Menurut Bathazar Verhagen mengatakan drama adalah suatu kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak. Sedangkan menurut Atar Semi (1993:156) mendeskripsikan drama adalah sebuah cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan.
Drama merupakan kisah kehidupan manusia yang diekspresikan menjadi sebuah pertunjukan atau dipentaskan sesuai dengan naskah, dan unsur-unsurnya. Secara umum drama adalah cerita yang dipentaskan dalam panggung atau dipentaskan untuk dilihat/didengar penonton.
Ciri-ciri drama
Sebagai suatu karya drama memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dengan karya lainya. Berikut ini adalah ciri-ciri drama secara umum.
- Mempunyai naskah drama berisi teks yang berbentuk dialog digunakan untuk dipentaskan
- Teks drama atau naskah berbentuk dialog
- Memiliki tokoh dan karakter yang diperankan
- Ada konflik yang terjadi dalam isi drama
- Adanya adegan, yang ditampilkan oleh tokoh dan pemeran drama
- Dilakukan di atas pentas atau panggung, yang dilengkapi peralatan dan properti untuk mengaktualisasikan keadaan dan suasana yang terjadi
- Memerlukan penonton karena tujuan drama untuk sarana hiburan
- Mengandung nilai-nilai kehidupan, drama termasuk karya sastra yang menghibur dan banyak mengandung nilai-nilai kehidupan
- Teks drama dilengkapi dengan petunjuk yang harus dilakukan tokoh atau pemeran
Unsur-unsur drama
Sebagai sebuah karya sastra drama memiliki unsur-unsur tertentu terdiri dari tema, amanat, penokohan, alur, latar. Penjelasan unsur-unsur drama adalah sebagai berikut. .
Tema
Tema adalah gagasan pokok dalam drama, tema berisi gagasan, ide, dan pikiran utama dalam sebuah karya sastra baik itu secara tersirat maupun tersurat.
Tema merupakan suatu gagasan pokok yang menjadi inti dari permasalahan yang diperankan oleh tokoh drama.
Amanat
Amanat adalah pesan atau nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah drama yang ingin disampaikan pengarang pada penonton.
Amanat dapat disampaikan oleh pengarang naskah drama kepada penonton secara tersirat turun tersurat.
Penokohan
Tokoh adalah pelaku yang memerankan dan menggambarkan peristiwa untuk menjalin cerita sesuai dengan naskah drama. Penokohan merupakan proses menampilkan tokoh sebagai pemeran dan pembawa cerita.
Penokohan merupakan karakter tokoh, berdasarkan peran tokoh ada dua yakni tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat cerita, sedangkan tokoh pembantu adalah tokoh yang dalam cerita dimunculkan untuk mendukung tokoh utama.
Alur
Alur adalah serangkaian peristiwa yang urut untuk menggerakan jalan cerita. Terdapat tiga jenis alur yang biasanya dilakukan yakni alur maju, alur mundur dan alur campuran.
Alur maju adalah penggambaran cerita yang menceritakan kronologisnya kedepan, alur mundur adalah peristiwa berupa sorot balik atau flashback, dan alur campuran antara alur maju dan alur mundur sering ketemu.
Latar
Latar merupakan unsur keterangan tempat, waktu atau suasana dalam drama. Latar drama ini ada agar penggambaran yang paling bagus.
- Latar tempat yaitu penggambaran lokasi pada setiap adegan drama, misal dalam teks drama, misal di hutan, di dalam kelas, di lapangan dll.
- Latar waktu adalah penggambaran waktu yang terjadi dalam cerita dalam naskah drama, dapat berupa hari, tanggal, bulan, minggu dll.
- Latar suasana adalah penggambaran suasana yang terjadi dalam adegan suatu drama. Latar suasana dapat berupa akting, musik, atau properti lain yang dilakukan oleh pemeran. Misal untuk menggambarkan suasana yang mencekam maka lampu saat pementasan di setting remang-remang.
Struktur teks drama
Menjadi sebuah karya sastra drama memiliki struktur yang perlu diterapkan dan dipelajari seeu dapat menjadi pemeran dalam sebuah drama.
Struktur teks drama terdiri dari tiga tahap yakni prolog, dialog, dan epilog.
Prolog
Prolog adalah bagian pembuka drama , berisi kata-kata pembuka, pengantar, atau latar belakan lainya yang disampaikan narator, atau tokoh tertentu.
Dialog
Dialog adalah percakapan antar tokoh dalam drama sesuai dengan naskah drama. Dialog dalam drama digunakan untuk menyampaikan gagasan tentang perasaan tokoh ata menjelaskan suatu kondisi seperti suasana, tempat dll.
Epilog
Epilog adalah bagian penutup, biasanya berupa kesimpulan dan amanat yang disampaikan oleh tokoh, atau narator,
Contoh jenis-jenis drama
Berdasarkan isinya
Berdasarkan sajian isinya drama dibedakan menjadi drama tragedi, komedi dan tragedi komedi.
Drama tragedi merupakan jenis drama dimana tokoh dalam keadaan yang sedih atau mengalami situasi genting dan bahaya. Drama komedi adalah jenis drama yang menghibur dan ringan penuh dengan humor. Drama tragedi komedi adalah jenis yang ceritanya sedih tapi diakhiri memberikan kebahagian.
Berdasarkan jumlah percakapan
Berdasarkan kuantitas percakapan dalam drama dibedakan menjadi pantomim yaitu drama yang tidak memakai kata-kata tetapi memaksimalkan gerakan. Drama mini yaitu jenis drama yang dipentaskan dengan sedikit kata-kata. Dan drama monolog yang menampilkan satu tokoh drama berbicara sendiri atau bermonolog.