Don't Show Again Yes, I would!

Mengenal Apa Itu Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Dalam menyusun sebuah karya tulis, pastinya kamu akan memakai kalimat majemuk. Penggunaan kalimat majemuk dalam sebuah karya tulis akan mempengaruhi baik atau tidaknya sebuah paragraf.

Namun, masih banyak yang belum mengerti apa itu kalimat majemuk dan bagaimana penggunaannya. Mengetahui pengertian jenis kalimat majemuk ini akan membantu menyusun sebuah perkara dengan lebih baik, sehingga menjadi tulisan yang rapi dan tersusun serta mudah dipahami.

Lalu apa sih kalimat majemuk ini? Untuk mengenal jenis kalimat ini simak ulasannya dalam penjelasan berikut ini.

Pengertian kalimat majemuk

Secara umum kalimat majemuk dapat diartikan dengan sebuah kalimat yang terdiri dari dua klausa utama atau lebih, dimana masing-masing klausa dapat berdiri menjadi kalimat lepas.

Penyusunan kalimat majemuk menggunakan dua klausa atau lebih, jika masing-masing klausa tersebut di pisah, maka setiap klausa dapat berisi sendiri menjadi satu kalimat.

Penggunaan dua klausa ini dapat membuat kalimat yang dibuat menjadi lebih sederhana sehingga mudah dipahami.

Contoh:

  • Klausa pertama “Aku senang bermain tenis” l
  • Klausa kedua “Aku senang bermain bola”
  • Kalimat majemuk menjadi: “ Aku senang bermain tenis dan bola”.

Kalimat majemuk dibuat dengan menyusun atau menggabungkan kalimat menggunakan konjungsi atau kata penghubung. Sehingga konjungsi dalam penyusunan kalimat majemuk memegang peran yang sangat penting. Karena digunakan untuk menggabungkan antar kalimat sehingga dapat menjadi sebuah kalimat majemuk.

Ciri-ciri kalimat majemuk

Rekomendasi aplikasi wajib untuk membantu tugas sekolah

Terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang membedakan kalimat majemuk dengan jenis kalimat lainnya. Beberapa ciri-ciri tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  • Memiliki dua klausa yang berhubungan
  • Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk menggabungkan dua klausa
  • Kalimat berikut yang digabungkan menghasilkan arti dan kalimat baru
  • Terdiri dari Subjek, Predikat dan lebih dari satu kalimat penjelas
  • Biasanya menggunakan pola S-P + S-P

Jenis-jenis kalimat majemuk

Setelah mengenal pengertian dan ciri-ciri kalimat majemuk, sekarang kita akan mempelajari jenis-jenisnya.

Kalimat majemuk dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kalimat majemuk setara, bertingkat, rapatan dan campuran

Kalimat majemuk setara

Jenis kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih dengan hubungan setara. Konjungsi atau kata penghubung yang digunakan biasanya adalah dan, atau, tetapi, lalu dan kemudian.

Kalimat majemuk setara dibedakan kembali menjadi beberapa jenis berikut ini

Kalimat majemuk berlawanan

Kalimat yang terdiri dari dua buah klausa setara tetapi kondisinya berlawanan. Biasa menggunakan konjungsi: sedangkan, tetapi, dan melainkan.

Contoh:

  • Tino selalu menyisihkan uangnya untuk di tabung, sedangkan Doni selalu menghabiskan uangnya untuk membeli mainan.
  • Roni ingin membeli tas baru, tetapi orang tuanya belum mempunyai uang.

Kalimat majemuk penjumlahan

Yaitu dua klausa/lebih atau aktivitas yang berlangsung bersamaan dan menunjukkan jumlah tertentu.

Contoh:

  • Pemerintah menaikkan harga minyak goreng menjadi sebesar Rp15.000,00 per liter, dan membuat masyarakat geram.

Kalimat majemuk sejalan

Yaitu terdiri dari dua klausa atau lebih yang sejalan, biasa dihubungkan dengan konjungsi lalu, ketika, sementara dan seperti.

Contoh:

  • Ayah sedang membaca koran di ruang tamu dan Ibu sedang memasak di dapur.

Kalimat majemuk berurutan

Yaitu kalimat yang setara dan memiliki kelompok kata yang saling berurutan.  Menggunakan konjungsi lalu, lantas, kemudian , dan terus.

Contoh:

  • Aku membeli buku di Toko Buku ABC lalu aku membeli baju di Toko Bu Ani.

Kalimat majemuk pemilihan

Digunakan untuk kalimat pemilihan terdapat dua atau lebih kalimat dasar yang dipilih. Menggunakan konjungsi atau.

Contoh:

  • Aku bingung harus mengerjakan PR Bahasa indonesia dahulu atau PR Matematika terlebih dahulu.

Kalimat majemuk sebab akibat

Terdapat dua klausa atau lebih yang menunjukkan hubungan sebab dan akibat. Biasanya menggunakan konjungsi karena, sebab, sehingga, maka.

Contoh:

  • Sinta mendapat nilai 50 saat ujian Bahasa Indonesia, karena dia tidak pernah belajar.

Kalimat majemuk bertingkat

Jenis kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat dengan satu kalimat dasar sebagai inti dari kalimat dan kalimat lainnya sebagai anak kalimat. Kalimat inti tidak bergantung pada kalimat manapun, tetapi kalimat lainnya bergantung pada kalimat inti dan kalimat lain. Jenis kalimat majemuk bertingkat dibedakan kembali menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat

Antar kalimat dihubungkan dengan konjungsi syarat, dimana suatu kondisi harus terpenuhi sebelum kondisi lain. Menggunakan apabila, antara lain, jika dan seandainya.

Contoh:

  • Aku pasti akan mendapat rangking satu semester kemarin jika saja aku rajin belajar.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu

Anak kalimat dan induk kalimat sehubungan dengan kata hubung yang menyatakan waktu seperti ketika, sebelum, saat, sampai, sejak dan lain-lain.

Contoh;

  • Aku sampai ke rumah nenek saat nenek pergi ke pasar
  • Santi mengerjakan PR sebelum tidur siang.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab

Antar kalimat fokus membahas sebab. Menggunakan konjungsi karena, sebab, dan lantaran.

Contoh:

  • Tino tidak jadi membeli layangan, sebab uangnya sudah habis di belikan jajan.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat

Anak kalimat dan induk kalimat sehubungan dengan konjungsi yang menyatakan akibat seperti akibatnya, akhirnya, maka, hingga dan lain-lain.

Contoh:

  • Hujan di Desa Maju tidak kunjung reda, sehingga menyebabkan banjir.
  • Roni dan Sinta tidak mencuci tangan sebelum makan, akibatnya mereka sekarang sakit perut.

Kalimat majemuk bertingkat tujuan

Anak kalimat dalam kalimat majemuk menyatakan tujuan, biasa menggunakan konjungsi supaya, agar, untuk, dan guna.

Contoh:

  • Kita harus rajin berolahraga teratur supaya kekebalan tubuh kuat dan jarang sakit.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan

Menggunakan konjungsi dengan penjelasan perbandingan, seperti bagaikan, laksana, daripada ibarat, dan lain-lain.

Contoh:

  • Aku lebih memilih makan bakso daripada makan mie ayam.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara

Yaitu kalimat dengan tujuan menghubungkan keterangan cara. Menggunakan konjungsi seperti dengan, dalam dan seperti.

Contoh:

  • Tino belajar menggunakan sepeda dengan dibantu oleh ayahnya.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan konsensip

Yaitu kalimat majemuk dengan konjungsi seperti meskipun, walaupun, biarpun dan lain-lain.

Contoh:

  • Sinta masih merasa mengantuk meskipun telah tidur selama 8 jam.

Kalimat majemuk rapatan

Yaitu gabungan dari beberapa kalimat tunggal yang memiliki awalan sama. Terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan menjadi kalimat utuh.

Contoh:

–          Ayam berkembang biak dengan bertelur

–          Bebek berkembang biak dengan bertelur

–          Ikan nila berkembang biak dengan bertetur

Jika digabung menggunakan kalimat majemuk menjadi:

  • Ayam, bebek dan ikan Nila berkembang biak dengan cara bertelur.

Kalimat majemuk campuran

Yati jenis kalimat majemuk setara dan bertingkat, diamkan menggabungkan kalimat setara dan bertingkat. Terdapat tiga kalimat yang digunakan.

Contoh:

  • Menjelang hari keberangkatan lomba, Aku merasa gugup, sehingga sulit untuk tidur saat malam hari.
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *