Don't Show Again Yes, I would!

Mengenal Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw – Sebagai seorang pendidik tentunya pernah mendengar istilah model pembelajaran jigsaw. Namun apa sih sebenarnya model pembelajaran satu ini? Dan bagaimana cara penerapannya di dalam kelas?

Model pembelajaran jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan oleh banyak mata pelajaran. Seperti ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, matematika, bahasa hingga agama dan mata pelajaran lainnya. Nah berikut ini penjelasan lengkap tentang model pembelajaran jigsaw yang bisa anda pelajari.

Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw

Merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada bentuk struktur multi fungsi kelompok belajar dan bisa digunakan untuk semua bahasan dan semua tingkatan. Model pembelajaran ini mendorong pendidik untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan dari peserta didik.

Model pembelajaran jigsaw memiliki ciri khusus, yaitu membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (sekitar 5 siswa per kelompok) kemudian membagi setiap kelompok untuk menguasai suatu materi dan mempresentasikannya kepada kelompok lainnya. Sehingga 1 kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari suatu materi pembelajaran.

Setiap anggota kelompok diharuskan memiliki kontribusi di dalam kelompoknya seperti menyumbangkan informasi, memberikan pengalaman, ide, sikap atau pun pendapatnya sehingga bisa meningkatkan pemahaman suatu materi pada seluruh anggota kelompok. Mereka juga harus bekerjasama dan saling bertanggung jawab atau ketuntasan materi pelajaran yang harus disampaikan kepada kelompok lain.

Tujuan Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw

Tujuan utama dari model pembelajaran ini adalah mempromosikan pemahaman mendalam dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Kemudian melatih komunikasi dan kerjasama antar siswa. Berikut ini tujuan lainnya dari model pembelajaran jigsaw:

1. Meningkatkan Pemahaman Konsep

Tujuan pertama adalah meningkatkan pemahaman konsep siswa. Artinya, siswa harus mempelajari materi secara mendalam sebelum bisa menjelaskannya kepada kelompok lainnya. Ada beberapa proses yang ada di dalam fase ini seperti pembacaan materi, pemahaman dan penafsiran informasi dan pelurusan informasi. Karena penafsiran informasi setiap siswa berbeda-beda sehingga harus disamakan.

Karena mempelajari materi secara menyeluruh sehingga siswa bisa memahami materi yang dipelajari lebih mendalam.

2. Mendorong Komunikasi Efektif

Model pembelajarn jigsaw sangat mendorong siswa untuk bisa berkomunikasi secara efektif dengan siswa lainnya.karena anggota kelompok harus memahami suatu materi kemudian menjelaskan ke anggota kelompok lainnya.

Dalam proses ini tentunya melibatkan siswa berbagi pengetahuan dengan presentasi, kemudian terdapat proses pertanyaan dan umpan balik. Semuanya membutuhkan komunikasi secara aktif sehingga dapat melatih keterampilan komunikasi siswa.

3. Mendorong Kerjasama Tim

Model pembelajaran ini mengharuskan kerjasama tim antar siswa yang kuat. Karena setiap anggota kelompok memiliki peranan yang penting untuk bisa memahami materi secara keseluruhan.

Tiap anggota kelompok harus selain membantu, bekerja sama dan memberikan kontribusi dalam kelompoknya. Dengan membangun kerjasama tim yang kuat dan saling bergantung membuat anggota tim bisa menghargai peranan masing-masing dan bisa terlihat siapa siswa yang bisa bekerjasama di tim dan tidak.

4. Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah

Selanjutnya, dengan model pembelajaran jigsaw mendorong siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Setiap siswa harus menguasai dan memahami materi dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa lain serta mengatasi hambatan dalam pemahaman yang dirasakan oleh kelompok lainnya.

Proses ini melibatkan analisis, sintesis dan juga penyelesaian masalah bersama. Sehingga siswa juga belajar untuk berpikir kritis dan menemukan solusi yang efektif.

Ciri-Ciri Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw

Pendekatan pembelajaran kolaboratif ini dikembangkan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971 silam. Ada beberapa ciri-ciri khas dari model pembelajaran ini, antara lain:

1. Mengandalkan Kerjasama Tim

Model jigsaw menuntut kekompakan dan kerjasama antar tim. Karena siswa memiliki tanggung jawab untuk mempelajari materi tertentu kemudian dibagikan dengan anggota kelompok lain.

Jika kolaborasi antar sisa baik maka menghasilkan pemahaman yang baik sebaliknya jika kerjasama antar siswa kurang baik maka pemahaman akan materi pun kurang baik. Selain itu, model ini meningkatkan hubungan sosial di kelas, dimana terjadi Tanya jawab, komunikasi dan penyampaian ide atau pendapatnya.

2. Melatih Tanggung Jawab Individu

Di Dalam kerjasama tim setiap individu memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai dengan keahliannya. Sehingga kerjasama tim akan semakin terasa jika anggota kelompok saling bertanggung jawab atas tugasnya. Namun jika ada siswa yang tidak bertanggung jawab atas tugasnya maka kinerja kelompok akan tidak maksimal.

3. Pembagian Peran Dalam Tim

Peran yang penting dimiliki antar anggota tim. Jika ada 5 anak dalam satu kelompok maka masing-masing anak harus belajar materi yang berbeda kemudian harus memberikan pemahaman kepada anggota lainnya. Peran ini tidak bisa diwakilkan atau digantikan dengan orang lain.

4. Peningkatan Partisipasi Anak Dalam Pembelajaran

Model jigsaw sangat memungkinkan setiap peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Karena kontribusi peserta didik menentukan peran dan proses pembelajaran apakah akan berjalan dengan maksimal atau pun tidak.

5. Pembelajaran Melalui Pengajaran

Jika selama ini guru memberikan materi dengan model ceramah di depan kelas secara monoton. Maka pembelajaran jigsaw sangat menantang dan berbeda. Karena siswa sendirilah yang harus menjelaskan materi kepada siswa lainnya, di sinilah mental dan kesiapan siswa dalam menjelaskan sangat diperlukan dan dilatih. Lama kelamaan siswa akan menjadi terbiasa dan bisa lancar berkomunikasi menyampaikan pendapat di luar kelas.

6. Penghargaan Terhadap Perbedaan

Perlu dipahami bahwa setiap anggota kelompok memiliki keahlian dan pengetahuan yang berbeda sehingga mungkin di dalam pembelajaran akan ada perbedaan pendapat atau pun cara pandang. Model jigsaw memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkontribusi dengan ide-ide mereka tanpa dibatasi namun dengan menghargai pendapat dari siswa lainnya.

7. Pengembangan Keterampilan Sosial

Semua yang dikembangkan dalam model pembelajaran jigsaw seperti kerjasama tim, berkomunikasi, berbagai pengetahuan dan lainnya sangat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan sosialnya. Pengembangan ini yang dirasa minim jika tenaga pendidik menggunakan model pembelajaran lainnya.

Banyak sekali manfaat dari model pembelajaran jigsaw yang bisa diambil. Selain meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri siswa, pembelajaran ini bisa memberikan siswa pemahaman lebih mendalam akan suatu materi pembelajaran.

Itulah pembahasan tentang model pembelajaran jigsaw. Masih banyak model pembelajaran lainnya yang akan dibahas di dalam artikel-artikel di duniamuid.

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *