
Peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan – Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu sistem pendidik. Adanya kurikulum diharapkan bisa membantu mencapai tujuan pendidikan secara nasional. Di dalam kurikulum tidak hanya berisikan tujuan dan arah pendidikan nasional saja, namun juga ada pengalaman belajar yang harus diberikan oleh pendidik kepada siswa serta bagaimana mengorganisir pengalaman tersebut.
Dalam artikel ini kita akan membahas apa peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan serta hubungan antara kurikulum dengan pendidikan. Untuk lebih jelasnya simak baik-baik pembahasan kali ini.
Hubungan Kurikulum Dengan Pendidikan
Hubungan antara kurikulum dan pendidikan sangat erat dan terikat antara satu dan lainnya. Kurikulum disini menjadi pedoman dasar dalam setiap proses pendidikan. Sehingga keberhasilan maupun kegagalan dari proses pendidikan bergantung pada kurikulum yang digunakan.
Kurikulum juga berkaitan dengan seberapa mampu peserta didik dalam menyerap materi dan seberapa maksimal tujuan pendidikan tercapai. Pembuatan kurikulum harus matang dirancang dengan baik, sistematis integral dan komprehensif sehingga semua kebutuhan pengembangan dan pembelajaran tercantum didalamnya.
Dengan kurikulum yang baik maka output pendidikan bisa maksimal dan mampu mencapai cita-cita dan harapan pendidikan nasional.
Peran Kurikulum Dalam Pendidikan
Berikutnya mari kita simak peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan. Hal pertama yang akan dibahas adalah peran kurikulum. Peran kurikulum di pendidikan formal maupun non formal adalah sangat strategi.
Kurikulum menjadi penentu pencapaian tujuan pendidikan terutama untuk pendidikan formal nasional. Setidaknya ada tiga peranan kurikulum yang dinilai penting, berikut ini penjabarannya:
1. Peran Konservatif
Peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan pertama adalah peran konservatif kurikulum dimana perannya melestarikan nilai budaya dan warisan masa lalu kepada generasi saat ini. Perlu dipahami, bahwa di era globalisasi seperti saat ini, dimana teknologi sudah menguasai berbagai aspek kehidupan sehingga budaya asing lebih mudah masuk dan menggerogoti budaya lokal.
Sehingga peran konservatif sangat diperlukan. Melalui lembaga pendidikan, kurikulum mewariskan nilai-nilai budaya masyarakat ke generasi muda yaitu siswa. Di sekolah siswa harus diajarkan untuk memahami dan menyadari normal-norma dan cara pandang masyarakat indonesia. Sehingga nantinya ketika mereka sudah berbaur dalam masyarakat bisa menjunjung tinggi perilaku sesuai norma-norma yang ada. Pengajaran tentang warisan budaya ini merupakan tanggung jawab dari sekolah dan tenaga pendidik.
Selain meneruskan norma dan cara pandang yang ada, peran konservatif dari kurikulum diharapkan bisa menangkal berbagai pengaruh buruk dari luar yang bisa merusak nilai-nilai luhur sehingga identitas masyarakat indonesia tetap terpelihara dengan baik. Jadi lebih singkatnya, kurikulum menjadi sarana mentransmisikan nilai warisan budaya yang masih relevan dengan masa kini kepada generasi ke generasi.
2. Peran Kreatif
Dalam peran kreatif, kurikulum dituntut untuk bisa mengembangkan hal-hal baru sesuai dengan tuntutan zaman. Karena masyarakat tidak bersifat statis, namun dinamis dan ikut mengalami perubahan zaman.
Kurikulum diharapkan bisa menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang mengalami perubahan. Kurikulum harus memiliki kandungan kreatifitas yang bisa membantu setiap siswa untuk mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya. Sehingga mereka bisa berperan aktif dalam kehidupan sosial yang senantiasa bergerak kedepan.
Jika kurikulum tidak mengandung unsur kreatif maka pendidikan akan tertinggal. Apapun yang diberikan oleh sekolah pada akhirnya akan menjadi kurang bermakna karena sudah tidak relevan dengan kebutuhan dan tuntutan kehidupan masa kini.
3. Peran Kritis Dan Evaluatif
Mengingat tidak semua nilai dan buaya lama harus dipertahankan karena beberapa nilai dan budaya tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Sehingga nilai dan budaya yang tidak relevan dengan keadaan masa kini harus di evaluatif.
Disini peran kritis dan evaluatif dari kurikulum tersebut. Yaitu memiliki peran dalam menyeleksi nilai dan budaya yang harus dipertahankan dan mana nilai dan budaya yang tidak perlu dipertahankan. Serta memilih manakah nilai dan budaya yang baru yang bisa masuk dan mana yang harus ditolak.
Peran kurikulum disini sebagai penyeleksi nilai dan budaya yang bisa dipertahankan untuk para peserta didik. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang bermanfaat bagi para peserta didiknya.
Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan
Dalam pembahasan peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan. Setelah membahas tentang peran kurikulum dalam pendidikan, berikut ini kita akan membahas tentang fungsi dari kurikulum itu sendiri. Ada beberapa fungsi dari kurikulum yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu:
1. Fungsi Kurikulum Bagi Guru
Fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai pedoman dalam guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan dengan efektif jika guru tidak berpedoman pada kurikulum. Karena pembelajaran merupakan proses mencapai tujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru diharapkan bisa membantu siswa dalam mencapai tujuan tersebut.
2. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Tentu ada fungsi kurikulum bagi kepala sekolah selaku penyusun program dan kebijakan di sekolah. Fungsi tersebut adalah membantu penyusunan rencana dan program sekolah, seperti penyusunan kalender sekolah, pengajuan fasilitas sekolah juga penyusunan berbagai kegiatan sekolah yang bersangkutan dengan kegiatan ekstrakurikuler atau lainnya. Semua penyusunan ini harus berdasarkan pedoman yang ada dalam kurikulum, apakah sesuai atau tidak.
3. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas
Bagi pengawas, kurikulum berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan supervisi pada suatu sekolahan. Pengawas bisa menentukan apakah program sekolah dan melaksanakan proses pembelajaran sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum yang ada atau belum. Pengawas juga bisa memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum yang dilakukan di suatu instansi pendidikan.
4. Fungsi Kurikulum Bagi Pendidikan
Terakhir, pendidikan merupakan proses yang dilakukan bersama-sama. Tujuan Dari pendidikan bisa berhasil secara optimal jika tanggung jawabnya dipikul oleh semua pihak yang ada. Artinya tidak hanya dibebankan pada sekolahan atau guru saja.
Kurikulum juga bisa di pedomani oleh orang tua untuk memberikan dukungan dan bantuan pendidikan bagi penyelenggara program sekolah maupun anak-anak mereka ketika belajar di rumah. Kurikulum membantu orang tua untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai dan ruang lingkup materi yang diberikan.
Itulah penjelasan tentang peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan. Ternyata peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan sangat urgen dan penting sekali bagi pendidikan. Mengapa kurikulum sering berganti? Apa yang digunakan pada kurikulum tahun ini dan apa kelebihannya dibandingkan kurikulum sebelumnya? Semuanya akan terjawab di artikel lain di website duniamuid. Terus simak artikel-artikel menarik disini.