Program Pembelajaran Individual – Bagi yang belum mengenal apa itu Program Pembelajaran Individual atau PPI, mari berkenalan terlebih dahulu. Ini merupakan salah satu pembelajaran yang bisa diterapkan pada peserta didik berkebutuhan khusus atau PDBK.
Tujuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik agar lebih fokus pada kemampuannya dan bisa mengatasi kelemahan kompeten yang dimiliki. Lantas apa saja tahapan pembuatan Program Pembelajaran Individual ini dan bagaimana cara penerapannya? Mari simak bersama ulasan lengkapnya berikut ini.
Mengenal Program Pembelajaran Individual
Program ini dipelopori oleh Samuel Gridley Howe (1971) yang merupakan pelopor pendidikan tunanetra dan keterbelakangan mental asal Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1992 barulah program PPI masuk dan diperkenalkan di Indonesia.
Program Pembelajaran Individual (PPI) dikenal juga dengan nama The Individualized Education Program (IEP) merupakan suatu program pembelajaran berdasarkan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan juga cara belajar masing-masing anak. Ini bisa menjadi salah satu alternatif strategi pembelajaran yang digunakan pada anak-anak berkebutuhan khusus.
Melalui program PPI memungkinkan setiap anak bisa mendapatkan pelayanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Jadi pembelajaran bisa lebih fokus pada kemampuan dan juga kelemahan peserta didik. Penerapan program ini harus bersifat dinamis, artinya sensitif dengan berbagai perubahan dan kemajuan setiap peserta didik berkebutuhan khusus.
Terdapat 3 kemampuan yang harus dimiliki oleh guru untuk bisa memberikan layanan pada peserta didik secara profesional, yaitu:
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan mengasesmen kemampuan akademik dan non akademik setiap siswa berkebutuhan khusus.
- Mampu merumuskan Program Pembelajaran Individual.
- Siap melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik yang berbeda.
Mengenal Tujuan Program Pembelajaran Individual
Anda Harus tahu tujuan dari program satu ini karena tidak mungkin suatu program dibuat tanpa suatu tujuan di dalamnya. Tujuan tersebut diantaranya adalah:
- Memastikan setiap siswa yang berkebutuhan khusus bisa mendapatkan perlakuan pembelajaran sesuai kebutuhannya.
- Mendeskripsikan serangkaian strategi yang diarahkan untuk kebutuhan pengajaran bagi siswa.
- Sarana manajemen program pendidikan anak berkebutuhan khusus.
- Sebagai media komitmen tertulis dari pihak sekolah untuk memberikan pelayanan dan menyediakan sarana sebaik-baiknya untuk semua peserta didik.
- Mendorong pengembangan kemampuan serta kompetensi anak dalam proses pembelajarannya.
- Menjadi media komunikasi antara guru dan orangtua untuk mengidentifikasi kebutuhan anak berkebutuhan khusus secara bersama-sama.
- Mengetahui bagaimana cara memenuhi kebutuhan anak dan cara mengantisipasi hambatan dalam proses pemenuhan kebutuhan anak.
- Sebagai media mengevaluasi kemajuan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Komponen Dalam Program Pembelajaran Individual
Ada beberapa komponen penting dair Program Pembelajaran Individual. Berikut ini beberapa komponen yang harus anda pahami sebelum melangkah lebih jauh seperti menerapkan program ini:
- Memiliki tujuan jangka panjang : yaitu dibutuhkan kerjasama antara guru dan orangtua peserta didik agar tujuan pembelajaran bisa realistis.
- Dari segi layanan khusus yang diberikan : seperti isi program pembelajaran, kegiatan pembelajaran, guru yang bisa mengajar dan juga alat bantu yang dipergunakan.
- Deskripsi kemampuan anak : bisa mengetahui tingkat kemampuan anak setelah melakukan asesmen terkait anak tersebut.
- Tujuan jangka pendek : tujuan jangka pendek harus diukur dan berpusat pada peserta didik berkebutuhan khusus. Tujuan ini hendaknya bersifat positif dan mampu mencerminkan pengajaran antara tingkat kecakapan dan tujuan akhir.
- Pengaturan pemberian layanan : harus dibuat agenda dan disertai dengan tanggal kapan mulai pengajaran dan berapa lama pelayanan dilakukan.
- Waktu pelaksanaan dan kriteria evaluasi : ada dua penilaian yang harus dilakukan PPI yaitu penilaian untuk menentukan tingkat kecakapan siswa berkebutuhan khusus dan menjelaskan kekuatan dan kelemahan peserta didik. Sedangkan penilaian kedua adalah menilai keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan jangka pendek yang telah ditetapkan.
Tahapan Pembuatan Program Pembelajaran Individual
Ada tiga tahapan penting yang harus dilakukan dalam pembuatan Program Pembelajaran Individual. Mulai dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (implementing) dan tahapan evaluasi (evaluating). Simak ulasan lengkap tentang tahapan-tahapan tersebut:
1. Tahapan Perencanaan / Planning
Tahapan pertama adalah pembuatan Program Pembelajaran Individual adalah tahap perencanaan. Guru atau pihak sekolah harus melakukan kegiatan asesmen dan kolaborasi sebelum memulai penulisan program. Tujuannya untuk bisa mengidentifikasi kondisi anak dan lingkungan, bisa juga dijadikan secara screening awal, penentuan dan evaluasi dari proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus.
Asesmen ini juga dilakukan agar tim perancang program mengetahui sejauh mana kemampuan dan kesiapan setiap siswa sebelum mengaplikasikan sebuah rancangan pembelajaran. Tim perancangan program ini terdiri dari guru, manajer, kasus, konselor sekolah, ahli komunitas, orang tua dan terapis.
Lebih dalam, kegiatan asesmen dalam tahap ini terdiri dari 4 jenis kegiatan yaitu reviewing, intervening, observing dan testing.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah program pembelajaran individu selesai dibuat, maka akan masuk ke tahap selanjutnya adalah pengenalan program yang dibuat tersebut kepada siswa untuk dilaksanakan. Pada tahap ini sangat dibutuhkan terjalinnya komunikasi antara pemangku kepentingan dari proses awal. Sehingga fungsi control dan pemantauan perkembangan siswa selalu terjaga.
Dalam proses pemantauan harus dilakukan oleh seluruh anggota yang terlibat dalam pembuatan Program Pembelajaran Individual dengan guru sebagai penanggung jawab utamanya. Pemantauan ini menggunakan serangkaian metode asesmen baik formal dan informal. Contohnya menggunakan behavioral checklist untuk melakukan observasi.
Dari proses pemantauan akan didapatkan feedback atau umpan balik. Sehingga kedepannya akan ada perbaikan jika ada data menunjukan ada ketidak cocokkan strategi yang digunakan pada siswa atau tujuan yang dicanangkan kurang realistis.
3. Tahapan Evaluasi
Tahapan terakhir dalam evaluasi, ada dua kegiatan pokok yang harus dilaksanakan dalam tahapan ini yaitu peninjauan dan pelaporan. Peninjauan dilakukan untuk menentukan seberapa layak dan efektif program dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dan identifikasi strategi yang efektif digunakan. Idealnya, setiap program harus dilakukan peninjauan setidaknya sekali dalam setahun.
Hasil peninjauan inilah yang nantinya digunakan untuk pembuatan Program Pembelajaran Individual selanjutnya. Jadi ketika ada siswa yang naik kelas, maka guru di tingkat berikutnya tidak perlu membuat program awal karena guru tingkat melanjutkan program sebelumnya sesuai dengan evaluasi kemajuan siswa.
Penutup
Itulah ulasan tentang Program Pembelajaran Individual yang dilakukan di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Setiap program tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk program satu ini memiliki kelebihan diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai kecepatan masing-masing, mendorong anak lebih termotivasi untuk belajar, meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan pemahaman kritis dan masih banyak lagi yang lainnya.