Dalam kurikulum mendekat menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Seperti apa maksud strategi tersebut dan bagaimana macam-nya? Simak ulasannya di duniamuid berikut ini:
Mengenal Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diferensiasi? Pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran yang ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran ini diharapkan pada kurikulum merdeka mengajar.
Pemahaman tentang pembelajaran diferensiasi sangatlah penting diketahui oleh tenaga pendidik. Karena pendidik haruslah tahu bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik yang unik dan berbeda antara satu dan lainnya. Perbedaan inilah yang memunculkan pelajaran model diferensiasi.
Pembelajaran ini pada awalnya di gagas oleh Carol Tomlinson yang perilaku seorang pendidik dan penulis asal amerika serikat. Tujuan dari adanya pembelajaran ini adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan setiap siswa dalam kelas.
Dalam penerapan-nya, pembelajaran diawali dengan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok sesuai dengan karakteristik dan penguasaan-nya di kelas. Nantinya materi yang diberikan akan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa.
Seperti apa pembelajaran tersebut dan bagaimana penerapan-nya? Berikut ini penjelasannya.
Ciri-Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi
Ada beberapa karakteristik dasar yang menjadi ciri dari pembelajaran ini. berikut ini beberapa ciri-ciri tersebut:
- Bersifat proaktif.
- Menekankan kualitas daripada kuantitas.
- Berakar pada assesmen.
- Menyediakan berbagai pendekatan.
- Berorientasi pada peserta didik.
- Campuran dari pembelajaran individu dan klasikal.
- Bersifat hidup.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
strategi merupakan tindakan yang bisa dilakukan untuk melaksanakan suatu tujuan. Disini kita berbicara tentang pembelajaran diferensiasi sehingga strategi diferensiasi adalah hal-hal atau tindakan yang harus dilakukan akan. Berikut ini ada beberapa strategi pembelajaran diferensiasi yang harus peserta didik perhatikan:
1. Pembelajaran Berdiferensiasi Konten
Pertama, strategi pembelajaran berdiferensiasi yang digunakan mengacu pada konten yang pendidik akan berikan kepada para peserta didik. Pendidik harus mempersiapkan dan membedakan proses pembagian dan format penyampaian konten. Konten yang dimaksud disini adalah materi pengetahuan, konsep dan keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan kurikulum merdeka.
Sebagai contoh, ketika pembelajaran matematika pendidik harus menyiapkan konten setidaknya 3 konten yang berbeda. Pertama konten dasar untuk peserta didik yang dinilai belum menguasai, kedua konten standar untuk peserta didik yang cukup menguasai dan yang ketiga konten untuk peserta didik yang dikelompokkan ke dalam peserta didik yang sudah sangat menguasai materi yang diberikan.
2. Pembelajaran Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses merupakan strategi yang harus pendidik bedakan dari proses yang dijalani setiap siswa. Tujuannya adalah memaksimalkan peserta didik dalam memahami isi konten.
Sebagai contoh, siswa yang daya tangkap materinya kurang membutuhkan tenaga pendidik untuk menjelaskan materi dengan teknik pelan-pelan. Sedangkan peserta didik yang memiliki daya tangkap materi yang bagus maka membutuhkan proses menyampaikan materi dengan cepat dan efektif.
3. Pembelajaran Berdiferensiasi Produk
Strategi pembelajaran berdiferensiasi ini mengacu pada kemampuan guru dalam memodifikasi produk hasil belajar siswa. Seperti hasil belajar, penerapan dan pengembangan hal-hal yang di pelajarai.
Dalam hal ini,peserta didik diberikan keleluasaan yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya. Tentunya disesuaikan dengan kesiapan belajar, minat dan produk belajar.
Untuk Bisa melaksanakan strategi pembelajaran berdiferensiasi produk, seorang tenaga pendidik haruslah memiliki kemampuan yang bagus dalam pengelolaan kelas dan kemampuan IT untuk membuat konten pelajaran yang menarik.
Prinsip Pembelajaran Diferensiasi
Prinsip pembelajaran ini adalah pendekatan dari proses pembelajaran yang menekankan pada peserta didik dengan memberikan pengalaman pembelajaran yang unik sesuai dengan karakteristik siswa. Fokusnya memberikan pengalaman pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan, minat, gaya belajar dan kebutuhan belajar peserta didik.
Ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam pembelajaran diferensiasi, di antaranya:
1. Mengenal Kebutuhan Belajar Siswa
Pertama, sebagai pendidik harus mengenal siswa mereka secara pribadi, caranya adalah dengan melakukan pendekatan maupun wawancara. setelah memahami kemampuan, minat, dan kebutuhan belajar mereka, diharapkan pendidik bisa merancang pengalaman pembelajaran yang relevan dan menantang bagi masing-masing peserta didik.
2. Menggunakan Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Yang Variatif
Tenaga pendidik harus siap memodifikasi dan berinovasi terhadap strategi pembelajaran yang digunakan. Sehingga bisa memaksimalkan potensi siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Misalnya, guru dapat menggunakan diskusi kelompok, proyek kolaboratif, presentasi, tugas individu atau cara lainnya untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.
3. Menyediakan Umpan Balik Yang Beraneka Macam
Dalam kegiatan belajarnya, pendidik diharapkan bisa memancing peserta didik untuk bisa mengungkapkan ide dan gagasan atau pun pertanyaan. Selanjutnya pendidik harus memberikan umpan balik yang berbeda untuk masing-masing peserta didik. Umpan balik tersebut bisa berupa umpan balik tertulis, umpan balik lisan, atau umpan balik dari rekan sebaya.
4. Memberikan Tantangan Yang Sesuai
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa di pembelajaran berdiferensiasi ini pendidik harus mengetahui kemampuan peserta didik di kelasnya. Pendidik bisa memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Tantangan yang terlalu mudah atau terlalu sulit tidak akan memberikan pengalaman pembelajaran yang efektif. Dengan memberikan tantangan yang sesuai, siswa akan merasa termotivasi untuk belajar.
5. Mengukur Kemajuan Siswa
Setiap pembelajaran tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Oleh karenanya pendidik harus secara berkala mengukur kemajuan peserta didik kemudian membuat penyesuaian dalam pembelajaran. Guru harus memastikan bahwa siswa mendapatkan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka.
Prinsip pembelajaran diferensiasi dapat membantu guru untuk memenuhi kebutuhan belajar unik setiap siswa. Dengan mengakomodasi gaya belajar, minat, dan kebutuhan belajar individu siswa, guru dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran mereka dan meningkatkan kemampuan belajar mereka secara keseluruhan.
Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah anda masih bingung seperti apa strategi pembelajaran berdiferensiasi itu? Berikut ini contoh mudah yang bisa dipahami:
Bu Agustin merupakan seorang guru informatika, saat ini pelajaran informatika sudah masuk ke materi komunikasi digital. Setelah mengamati kelas maka bu Agustin membagi kelas kedalam 5 kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Pembagian kelompok ini disesuaikan dengan gaya belajar setiap peserta didik.
Setelah melaksanakan assesmen, bu Agustin bisa mengetahui persiapan siswa dalam belajar. Kemudian setelah menentukan media dan metode pembelajaran yang digunakan, setiap kelompok diberikan tugas untuk dikerjakan bersama.
Bagi siswa yang kesulitan maka akan diberikan bimbingan oleh teman sebaya yang lebih memahami materi. Bagi peserta didik yang dirasa cukup menguasai materi diberikan beberapa pertanyaan dengan tujuan agar mereka berani mengemukakan pendapatnya.
Penutup
Itulah strategi pembelajaran berdiferensiasi yang bisa pendidik adopsi dan disesuaikan dengan kebutuhan kelasnya. Pendidik harus terus mengevaluasi proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi ini untuk mendapatkan konsep pembelajaran yang terbaik. Ingat, simak ulasan tema-tema pendidikan lainnya hanya di duniamuid.