Memilih dan menerapkan model serta metode pembelajaran merupakan tugas seorang guru, ada banyak sekali model pembelajaran yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi sekarang ini. Bagi Anda yang mengajar di Sekolah Dasar atau SD sudah tepatkah model dan metode yang digunakan? Model pembelajaran untuk SD dapat menggunakan model yang lebih kreatif dan efektif.
Dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Beberapa model pembelajaran juga memberikan keuntungan seperti meningkatkan keaktifan siswa atau meningkatkan cara berpikir kritis siswa. Nah, dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai rekomendasi model pembelajaran untuk SD yang dapat dijadikan rekomendasi oleh tenaga pendidik terkait.
Langsung saja simak ulasan mengenai rekomendasi model pembelajaran untuk SD dibawah ini.
Quantum Learning
Rekomendasi model pembelajaran untuk SD menggunakan quantum learning akan cocok dengan siswa SD karena dengan penerapan model ini akan mengajak siswa untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan dan nyaman.
Cara menerapkan model pembelajaran ini adalah pertama guru mengikutsertakan siswa atau menarik perhatian pada materi atau permasalahan yang akan disajikan. Kedua guru harus dapat menciptakan pengalaman umum yang mudah dimengerti siswa.
Kemudian menjelaskan peristiwa yang telah ditemukan siswa.kemudian siswa akan diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan atau menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Setelah itu untuk kegiatan penutup guru dapat mengulangi kembali atau memberi kesimpulan.
Contekstual Teaching Learning (CTL)
CTL adalah salah satu model pembelajaran untuk SD yang dapat diterapkan oleh guru karena dengan menerapkan model ini akan meningkatkan daya kreativitas siswa.
Dengan menggunakan CTL sebagai model pembelajaran untuk SD bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar mempunyai pengetahuan yang flexibel dari satu permasalahan dengan konteks lainya.
Model pembelajaran dalam prosesnya menekankan keterlibatan siswa saat proses pembelajaran supaya mereka dapat menemukan dan belajar materi saat itu dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Dengan model CTL guru mendorong siswa untuk mencari, mengelola serta menemukan pengalaman belajar yang bersifat konkret sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Drill
Model pembelajaran untuk SD selanjutnya adalah dengan model drill yakni cara mengajar siswa dengan melakukan kegiatan latihan yang berulang-ulang.
Penggunaan model pembelajaran ini akan memberikan kesempatan berulang-ulang pada siswa untuk melatih keterampilan kemampuanya. Dengan metode ini guru akan pembatalan latihan-latihan secara berulang sehingga siswa merasa terbiasa.
Model pembelajaran ini akan mengembangkan keterampilan, sikap, dan kebiasaan siswa. Namun, guru juga harus tetap memperhatikan penerapan model pembelajaran ini dengan seksama. Latihan dapat digunakan pada hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, atau perbuatan. Sedangkan kecakapan mental dapat digunakan pada materi dengan rumus-rumus. Materi mengenai bahasa dan grafik, dan simbol-simbol akan cocok menggunakan model pembelajaran ini.
Collaborative Learning
Model pembelajaran collaborative learning atau kolaborasi merupakan metode mengajar dimana siswa akan berkelompok untuk ,mencari solusi dari suatu permasalahan yang disajikan guru.
Penerapan model pembelajaran untuk SD menggunakan kolaborasi akan meningkatkan sikap gotong royong siswa, dan membuat siswa memahami arti kerjasama dalam sebuah kelompok. Dengan metode ini kegiatan belajar juga akan lebih menyenangkan dan menarik. Guru dapat membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan kemampuan atau hasil pre test. Kemudian siswa akan mulai berdiskusi pada suatu materi dan bertukar pikiran.
Siswa dilatih untuk saling bekerja sama, berbagai pengetahuan dan pengalaman, serta memahami tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam sebuah kelompok kecil. Mereka akan berinteraksi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan anggota kelompok dan kelompok lainya.
Cooperative learning
Model pembelajaran ini mengutamakan kerjasama dalam kegiatan belajar siswa, siswa akan dibagi menjadi kelompok kecil dan saling membantu dalam memahami suatu materi pelajaran.
Dengan model pembelajaran untuk SD menggunakan cooperative learning akan memanfaatkan teman sebaya dalam proses belajar siswa. Guru dapat membagi kelompok kecil terdiri dari 2 atau 4 anggota dengan kemampuan yang berbeda-beda. Kemudian guru menjelaskan materi dan memberikan tugas pada setiap kelompok untuk dipecahkan.
Numbered Heads Together
Model pembelajaran untuk SD selanjutnya adalah Numbered Heads Together, dimana metode ini dijalankan dengan siswa saling berkelompok tetapi dengan cara yang lebih menyenangkan.
Guru akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian setiap anggota kelompok diberikan nomor secara acak. Setiap nomor memiliki tugas atau pertanyaan yang berbeda, kemudian setiap anggota kelompok mendapatkan peran untuk dan mencari jawabanya. Ketua kelompok akan memastikan semua anggota dapat mencari jawaban dan diskusikan bersama.
Kemudian guru akan memanggil salah satu nomor, bagi siswa yang nomornya terpanggil harus menjelaskan hasil pada anggota kelompok lain. Guru akan memberikan tanggapan tentang hasil tersebut.
Teams Games Tournament
Pembelajaran Teams Games Tournament atau TGT adalah model pembelajaran untuk SD yang dapat diterapkan dengan tujuan menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama dan menumbuhkan keaktifan siswa. Metode belajar ini akan membuat siswa lebih rileks dan nyaman sehingga merasa pembelajaran adalah sesuatu yang menyenangkan.
Penerapan model pembelajaran ini adalah menggunakan turnamen akademik seperti kuis dengan sistem skor dimana siswa akan berlomba untuk mendapatkan paling banyak skor.
Pertama guru akan menyajikan materi dan tujuan pembelajaran, kemudian siswa dibagi menjadi kelompok terdiri dari 4 atau 5 anggota berdasarkan kemampuan ulangan harus, jenis kelamin, atau lainya. Masing-masing kelompok kemudian mempelajari lembar kerja. Dan mendiskusikan masalah-masalah serta berbagai jawaban.
Kemudian guru mengarahkan siswa untuk mengirim 3 orang yang akan mewakili kelompoknya dalam permainan. Siswi akan memilih beberapa nomor yang didalamnya telah tersaji pernyataan dan tugas.
Siswa kemudian akan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar untuk memperoleh skor, skor akan dikumpulkan untuk digunakan sebagai turnamen di minggu depan. Turnamen akan dilakukan setiap akhir minggu, guru akan mengelompokan siswa sesuai pencapaian di minggu sebelumnya. Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang dan memberikannya hadiah.
Itulah beberapa model pembelajaran untuk SD yang dapat guru terapkan agar pelajaran lebih menyenangkan dan nyaman untuk siswa.